Postingan kali ini ingin membagi tentang pengalaman rias wisuda S1 dan S2 saya yang sangat sederhana dan ingin minimal budget.
Wisuda S1 saya dilaksanakan April 2013 di Multi Purpose UIN Sunan Kalijaga. Sebenarnya rencana awal saya bisa wisuda bulan Desember 2012. Singkat cerita karena dosbing yang bertindak sebagai ketua sidang tidak bisa hadir di batas terakhir pelaksanaan sidang yaitu 19 Oktober maka sidang saya di tunda hingga 22 Oktober 2012. Sempat kesal sebentar namun yakin bahwa ini Qadarullah.
Nah, menjelang wisuda banyak sekali yang harus di urus setelah menyelesaikan pritilan syarat melakukan wisuda. Kesulitan pertama yaitu:
- Mencari Tempat Rias untuk wisuda
Yups, mungkin gegara tidak punya banyak informasi jadi galau sendiri hingga suatu saat ketika main-main di kos teman terjadi obrolan berujung bahwa ia biasa merias. Alhamdulillah, senang banget tentu karena gak usah repot-repot cari tempat rias. Agak was-was juga ke tampat rias biasa nanti terlalu menor kaya manten gitu yang bikin males.
Teman ini menggunakan Wa*dah kosmetik yang katanya cocok untuk semua kulit, juga yang paling penting adalah harga bersahabat. Saat itu dia hanya minta Rp. 50.000,- tanpa embel-embel. Teman lainnya bilang kalau di salon bisa 100 belum sama jilbabnya.
Untuk S2 ini saya milih dekat rumah ternyata ada salon yang setelah ngobrol-ngobrol beberapa saat ternyata cukup pas di kantong. Rp. 100.000,- plus jilbabnya. Teman saya yang S1 merias dulu harus pulkam karena menunggu HPL (doakan smg lahirannya lancar). Salonnya juga biasa merias GS di UIN yang merupan paduan suara yang mengiring saat prosesi wisuda. So far sih dari koleksi foto-fotonya not bad, tapi patut di coba. Plusnya lagi, gak perlu pusing-pusing berangkat jam 4 subuh kayak pas S1 untuk mendekat ke Papringan. Hehe
Tipsnya sih yang penting sebelum mencari riasan utamakan tempat yang dekat rumah, knp? selain harga miring juga kesepakatan mudah dilakukan. Sampaikan juga keinginan kita misal ingin riasan yang bagaimana, model jilbab seperti apa, apakah ia bisa model jilbab tertentu yang kita inginkan, jam berapa kita harus datang, apakah ke salon atau perias kerumah. dan lainnya. - Kebaya/ Baju wisuda
Ini yang bikin bingung juga, banyak tempat sewa kebaya namun mencari tempat yang pas di kantong mahasiswa agak sulit juga. Saat S1 teman yang ikut rias bareng bajunya sewa juga, lumayan harganya yaitu setengah dari harga beli loh.
S1 kemarin saya sederhana banget, saya tidak pilih kebaya tapi gamis sederhana yang saya suka warnanya. Sampai-sampai temen yang rias pikir saya belum ganti baju. Well, gak pengen berlebihan gara-gara sudah kesel wisudanya mundur -_- . Mungkin teman-teman yang gak pengen ribet bisa meniru langkah ini yaitu menggunakan gamis yang kita punya. Toh juga saya males buka-buka rompi hitamnya. Yakin deh, namanya wisuda itu melelahkan. Setelah sekian jam di rias, laluu duduk manis mendengarkan seremonial upacara hingga menunggu antrian pemindahan kucir banyak teman yang mengantuk dan lemes gara-gara belum sarapan. Maka begitu keluar gedung, yang terfikir pertama yaitu ingin cepat pulang dan tidur. Trust me, hehe
Untuk S2 ini pengen membahagiakan ibu, okelah tidak pakai kebaya tapi pakai yang agak bagusan dikit gak kayak pas S1. Inisiatif muncul untuk jalan-jalan ke pasar mencari baju yang pantas, niat memang cari jadi aja gak ribet nentukan mode dan irit.
perbandingan menjahit dan beli sendiri kurang lebih begini.
Ibu saya beli kain kebaya, brokat, selempang dan roknya habis sekitar 300an, tambah jahitnya 175rb
Saya cuma melirik sebuah baju cantik yang di pajang di toko, harga nya 200rb.
Modelnya ini
Teman saya yang S2 sedang bingung juga mencari baju kebaya, di daerah Jogja banyak sekali pilihan namun yang pas di hati tentu beda. Kata dia untuk sewa saja sudah 150rb padahal harga bajunya 300rb, itu baru kebaya belum ada roknya. So, gunakan kesempata waktu yang tersisa untuk sebanyak-banyaknya minta referensi orang yang sudah kenal Jogja atau punya teman pemilik butik. Kalau saya sih lebih suka ke pasar atau pertokoan sekitar pasar aja. Karena harga miring tadi, mereka tidak di pungut pajak tinggi seperti di toko besar jadi harganya pun bervariasi. - Foto Kenangan
Nah, satu hal yang tak boleh di lupakan adalah foto kenangan. Rugi dong ya udah pakai kebaya bagus, make up kece eh lupa gak di foto. Lumayan bisa untuk cerita ke anak cucu betapa indahnya pengorbanan kita ini. Hehe
Urusan foto, untuk S1 kemarin saya mempercayai Fuj* F*lm. Ceritanya yang menghadiri wisuda saya cuma bapak dan ibu. Nah pengen punya kenangan dengan dua adek saya makanya foto di rumah saja. Saya pikir mending ke tukang foto yang ahli deh, kebetulan di Jalan Solo ada. Harga cukup bagus cuma hbis 100rb untuk 3 buah foto 10R. Tapi hasilnya kurang memuaskan karena editan background dan teknik foto kurang bagus. Editan foto terlalu over sehingga tampak seperti tembok (riasan alami malah gak nampak). Yah, pengalaman deh. Yang penting dapat moment foto bareng.
Sebenarnya menggunakan kamera apapun hasilnya bagus tergantung yang foto bisa teknik atau tidak (Kata teman saya :D)
Jadi S2 ini teman saya usul kalau mengambil paket yang ditawarkan tempat rias di Jetis itu. Kebetulan suaminya fotografer. Untuk 4 orang hasilnya 40 foto dan kameramen ikut ke lokasi wisuda dan ke rumah dia hanya minta 250rb. Temanku langsung heran sekaligus heboh..Oke ning ambil aja.. Haaduh
Nah, itulah beberapa hal yang sering jadi pikiran saat menghadapi prosesi wisuda. Siapapun pasti pengen maksimal di moment tak terlupakan itu. Wisuda bisa menjadi tanda resmi perpisahan kita dengan sahabat, teman, kampus dan suasana akademik yang dulu kita anggap menjemukan. Wisuda menjadi momentum penting bahwa usahamu kini terbayar sekaligus persembahan buat orang tua tercinta yang mendamba kelulusan anaknya.
0 komentar:
Posting Komentar