Pameran merupakan
ajang publikasi pada masyarakat luas untuk mengetahui karya-karya, hal yang
update saat ini hingga tempat jalan-jalan. Pameran buku terutama, masih
merupakan tempat yang jarang dikunjungi masyarakat luas. Hal tersebut berbeda
dengan pameran elektronik, barang pecah belah, kristal dan sebagainya. Jika
berkunjung ke pameran buku pastilah pengunjungnya seputar mahasiswa, guru,
dosen, dan sedikit orang yang memang senang dengan pameran. Namun, ada
perubahan yang cukup baik yang digunakan para penyelenggara yaitu dengan
mengadakan pentas seni, konser musik dengan mendatangkan artis ibu kota, menyelenggarakan
berbagai lomba mulai dari tingkat TK hingga umum seperti melukis, memasak,
serta games berhadiah lainnya.
sini |
Pameran buku sangat
penting dilakukan karena kita sangat kesulitan bila harus menyusuri setiap toko
buku. Dengan adanya pameran buku masyarakat semakin dimudahkan menemukan segala
macam buku dari berbagai penerbit. Hanya saja yang kurang bergema dari
penyelenggaraan ini adalah publikasi. Yah, publikasi biasanya hanya beredar di
dunia maya, atau pamflet di jalanan. Tidak sedahsyat konser musik yang bisa
berulang kali ditayangkan iklannya di televisi atau radio. Hal ini pula yang perlu
diupayakan selain melakukan inovasi dari penyelenggaraan pameran itu sendiri,
iklan pun perlu dgencarkan agar semua masyarakat tahu dan ada alasan mengapa
mereka menuju kesana.
gmbr: www.tempo.co.id |
Peran IKAPI dan penerbit dalam mencerdaskan
masyarakat yaitu dengan menerbitkan berbagai buku berkualitas. Hanya saja masyarakat
kita belum semua memiliki kesadaran membaca. Belum lagi angka buta huruf di
Indonesia. Beberapa program seperti Indonesia mengajar, Gajah Mada Mengajar
serta LSM lain pun perlu diapresiasi. Dengan adanya kemampuan membaca yang baik
dipastikan masyarakat pasti punya daya tarik pula untuk membaca. Kesadaran ini
perlu ditanamkan sejak kecil sehingga anak cinta membaca. IKAPI dan penerbit
lainnya perlu juga mengadakan sosialisasi kemasyarakat seperti mengadakan bazar
buku di desa-desa, sekolah terpencil dan daerah pelosok lainnya. Jadi pameran
sebaiknya tidak hanya terpusat di Kota namun merata hingga ke Desa. Semoga
dunia literasi kita semakin baik sehingga kecintaan membaca dan menulis jadi
tonggak yang mengekalkan sejarah Indonesia.
*Sri Purwaningsih R.
0 komentar:
Posting Komentar