sebelum nulis mo nyanyi dulu ah, buat ibuku yang paling cantik sedunia ^^
Airmata Ibu
Apakah sebenarnya
Terbuku dikalbumu
Apakah erti linang airmata di pipimu
Ucapkanlah padaku
Tak bisa kurungkainya
Rahsia yang kau pendam itu
( korus )
Aku hanya menduga
Tidak mampu merasa
Sebenar-benar perasaanmu
Pengorbanan yang kau lakukan
Untuk dewasakan ku
Pengorbanan yang kau lakukan
Untuk dewasakanku
Hanya bisa ditangguing oleh hati ibu
( bridge )
Namun kupercaya
Takkan terlerai kasih
Ikatan ini takkan putus
Telah kau telan lara
Dan terima segala
Dugaan dan badai yang melanda...
Duhai ibuIbu.. tertegun aku melihat pengorbananmu
Apakah sebenarnya
Terbuku dikalbumu
Apakah erti linang airmata di pipimu
Ucapkanlah padaku
Tak bisa kurungkainya
Rahsia yang kau pendam itu
( korus )
Aku hanya menduga
Tidak mampu merasa
Sebenar-benar perasaanmu
Pengorbanan yang kau lakukan
Untuk dewasakan ku
Pengorbanan yang kau lakukan
Untuk dewasakanku
Hanya bisa ditangguing oleh hati ibu
( bridge )
Namun kupercaya
Takkan terlerai kasih
Ikatan ini takkan putus
Telah kau telan lara
Dan terima segala
Dugaan dan badai yang melanda...
Duhai ibuIbu.. tertegun aku melihat pengorbananmu
Tak kuasa haru berubah menjadi bulir2 perdu
Siti Nurhaliza (Aiman / Ad Samad)
Seorang wanita baik
itu anak, ibu atau nenek menjadi sangat bahagia dikala mereka dihargai dan
didengar. Wanita yang beranjak dewasa sangat memipikan menjadi ibu seperti
ibunya yang menjadi dambaan anak-anaknya dan memiliki pasangan (suami) yang
tulus setulus ayahnya.
Bercerita sedikit tentang perjuangan ibu tentu
cerita bermula semasa ia gadis dan harus melepas masa lajangnya. Disini pilihan
berat bagi wanita di satu sisi memiliki ambisi diri untuk menunjukkan
eksistensi dirinya namun sisi lain harus menuruti orang tuanya. Di masa
sekarang tidak masanya lagi memang dijodohkan dan manut pada pilihan orang tua,
namun suatu pesan surgawi yang tidak akan lekang sepanjang masa adalah
“menuruti perintah keduanya selama tidak bermaksiat pada Allah”. Saya pun
setuju dengan gaya orang dulu yang menjodohkan anaknya, “walaupun karena harta”
ya..orang tua yang baik pasti tidak akan menjerumuskan anaknya pada kejelekan.
Pokoknya manut saja dijamin tiket surga sudah kau raih.
Setelah menikah lalu mempunyai anak
muncul lagi dilema baru, pikiran terus diputar bagaimana caranya agar anakku
ini bahagia walaupun aku susah, misalkan ada 5 anak maka akan berpikir keras
bagaimana selalu adil dalam memberi apapun, apa yang akan dibekali pada ke-5
anak ini sebagai bekal ketika aku orang tuanya sudah tiada. Terus... siang
malam fikiran bekerja tak berhenti, tak dipedulikan kesehatan diri asal anak bahagia
dan senang hidupnya.
Di saat anak sekolah Ibu akan terus memantau
apakah anak ini belajar dengan baik, dengan segala keterbatasan yang ada
mengayuh sepeda cantiknya untuk menanyakan pada guru perihal perkembangan
putra/i-nya. Setiap solat beriring tangis dan doa agar anak selalu dilindungi
Allah dan dimudahkan segala urusannya.
Saat si anak dewasa, dikala sang anak
akan melamar gadis pujaannya maka ibu akan menanti kepulangan anak dengan
harap-harap cemas, jika diterima Ibu akan bahagia dan jika ditolak ibu siap
menjadi tempat kembali anak sesegar oase di bawah teriknya gurun pasir. Ibu..
tak ada kata yang pas untuk mewakili perjuanganmu, maka sepantasnya memang
surga di raih dengan ridhomu. Ibu, aku ingin menjadi Ibu sehebat dirimu
Cuplikan sanjungan Iwan Fals untuk Ibu:
Iwan Fals – Ibu
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah
Seperti udara… kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas…ibu…ibu
Tak mampu ku membalas…ibu…ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas…ibu…ibu….
Dengan apa membalas…ibu…ibu….
0 komentar:
Posting Komentar