22 Januari 2013

Menanti Pemimpin Dunia Akhirat.

di 22.49
            Dunia politik tak pernah surut menjadi tema pembahasan, mulai dari carut marut kasus korupsi bank, perputaran kasus dana Nazarudin yang melibatkan banyak orang mulai dari petinggi negeri ini sampai rekan-rekan sesama anggota komisi. Kasus tersebut secara tidak langsung berimbas pada wisma atlet yang sebentar lagi akan segera digunakan untuk menyambut perhelatan olah raga terbesar di Asia Tenggara.Tentu ini menjadi perhatian bersama karena menyangkut nama baik bangsa Indonesia sebagai tuan rumah.

       Menantikan pemimpin yang adil dan dapat memperhatikan rakyatnya bukanlah dongengan semata. Ada pepatah mengatakan selama darah masih mengalir, tak ada yang tak mungkin terjadi di dunia ini. Persoalan memilih pemimpin yang pantas memimpin memang bukan perkara mudah. Sistem di tanah air ini tidak selalu mememilih yang terbaik tapi memilih yang berduit.

            Pernahkah kita membayangkan khalifah Umar r.a ketika beliau memimpin umat islam?. Sebelum tidur beliau selalu berkeliling wilayahnya untuk memastikan bahwa semua rakyatya dalam keadaan aman, tidak kelaparan dan baik-baik saja. Sampai suatu ketika ada seorang pemuda kampung yang menyuruh Umar r.a untuk mengangkat pikulan barang majikannya karena mengira Umar ra yang saat itu sedang berkeliling adalah seorang kuli yang membutuhkan uang. Maka heranlah pemuda tersebut ketika sepanjang perjalan orang-orang menundukkan wajah seraya menatap geram padanya hingga saat melewati sebuah rumah seseorang menegur. “wahai amirul mukminin hendak kemana dirimu?”. Mendengar itu pemuda tersebut kaget dan langsung tersungkur melihat Umar r.a dan taka da raut marah sedikitpun pada wajah Umar r.a. coba ilustrasikan jika presiden kita mencontoh Umar ra. Apa yang akan ia lakukan untuk negeri ini?

           Faktor pemimpin merupakan faktor utama/penting yang dapat menetukan maju mundur juga bisa hidup matinya suatu organisasi/ negara dan kepemimpinan merupakan kunci pembuka suksesnya organisasi/negara. Wahab Abdul Kadir mendefinisikan pemimpin adalah orang yang memiliki kesanggupan mempengaruhi, memberi contoh, mengarahkan orang lain atau suatu kelompok untuk mencapai tujuan baik formal maupun non formal

         Menurut konsep Al-Qur’an, sebagimana ditulis oleh Khatib Pahlawan Kayo, bahwa seorang pemimpin harus memilki beberapa persyaratan sebagi berikut : 1. Beriman dan bertaqwa. (Al-A’raf : 96) 2. Berilmu pengetahuan. (Al-Mujadalah : 11) 3. Mampu menyusun perencanaan dan evaluasi. (Al-Hasyr : 18) 4. Memiiki kekuatan mental melaksanakan kegiatan. (Al-baqarah : 147) 5. Memilki kesadaran dan tanggung jawab moral, serta mau menerima kritik. (Ash-Shaf:147). 

          Islam menghendaki seperti berikut ini :gaya yang harus dimilki seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya: Selalu ramah dan gembira, menghargai orang lain, mempelajari tindakan perwira yang suses dan menjadi ahli dalam hubungan antar manusia, mempelajari bentuk kepribadian yang lain untuk mendapatkan pengetahuan dalam sifat dan kebiasaan manusia. Mengembangkan kebiasaan bekerjasama, baik moral maupun spiritual, Memelihara sikap toleransi (tenggangrasa), Memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Terakhir sebagai rakyat kita hanya bisa berdoa semoga kelak pemimpin ideal itu muncul atas izin Allah.


kalasan, 21 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lima Belas Menit Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review