27 Desember 2011

Resensi Buku 2

di 17.50 0 komentar


Judul Buku           : Media Pengajaran
Penulis
                 : Dr. Nana Sudjana, Drs. Ahmad Rivai
Penerbit
                : Sinar Baru Algesindo Offset, Bandung
Tahun Terbit        : April, 2009
Tebal Buku       
  : 217hlm.

          Kemajuan suatu Negara salah satu unsur yang menopang adalah pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa, cerdas secara jasmani dan rohani. Bukan hanya intelektual tapi cerdas emosional dan spiritual yang membawa hidupnya pada kebaikan. Upaya untuk meningkatkan pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab guru, yang membina serta menanamkan nilai pada anak ketika di Sekolah. Agar apa yang disampaikan guru itu efektif, tentu butuh kiat-kiat dan variasi agar pembelajaran tidak membosankan.
Salah satu kiat adalah menggunakan media/ sarana yang memudahkan serta menyenangkan dalam belajar. Buku ini memuat berbagai penjelasan tentang media pengajaran seperti grafis, gambar fotografi, audiovisual, media proyeksi, audio dan lain-lain.
          Memang dalam buku ini tidak ada pengkhususan untuk mata pelajaran tertentu, alangkah lebih baiknya jika dicontohkan secara gamblang bagaimana pemanfaatan untuk 1 mata pelajaran. Juga sajian buku yang menggunakan kertas buram, menimbulkan kesan lusuh/tua sehingga “agak” mengurangi semangat membaca.
          Tapi diluar itu semua, buku ini lengkap membahas apa yang guru perlu ketahui untuk pembuatan media yang baik. Juga buku ini cocok bagi mahasiswa, guru, dosen serta siapapun yang ingin menguasai media pengajaran dengan baik.

Resensi Buku 1

di 17.36 0 komentar

                                           Judul Buku           : Media Pembelajaran
Penulis                 : Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A
Penerbit
                : PT. Raja Grafindo Persada
Tahun Terbit        : Februari, 2011
Tebal Buku       
  : 187hlm.

           Guru, di gugu lan di tiru. Peribahasa tersebut mengingatkan pada kita akan besarnya peran seorang guru selain sebagai orang tua juga sebagai panutan. Menjadi seorang guru yang baik bukan hal yang gampang tapi tak mustahil untuk diusahakan, terlebih dalam penguasaan hal-hal yang berkaitan dengan profesinya. Dewasa ini tuntutan dan harapan pada guru kian besar, maraknya pendidikan karakter didengungkan merupakan pengharapan dari sekian banyak orang untuk menanamkan kembali nilai- nilai karakter/ akhlak mulia yang banyak diabaikan.
          Era digital seperti ini, dibutuhkan strategi jitu dalam pembelajaran. Mengapa begitu? Anak didik sekarang lebih “melek” terhadap internet yang menyuguhkan berbagai fasilitas dan kemudahan dibanding gurunya di Sekolah. Tentu persepsi anak akan berbeda jika ia menemukan guru yang menyenangkan, menguasai tekhnologi, media dan hal-hal yang menambah kemudahan mereka dalam belajar. Untuk itu lah, sangat penting bagi seorang guru, calon guru dan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dan pengajaran untuk menguasai media pembelajaran.
          Suguhan dalam buku ini cukup merepresentasikan berbagai hal dalam media mulai dari pengertian, fungsi, pemilihan, hingga pengembangan lebih lanjut. Meskipun pemakaian buku ini semula diperuntukkan untuk mahasiswa yang sedang menggeluti mata kuliah Media Pembelajaran di Fakultas Tarbiyah atau Perguruan Tinggi Swasta lainnya se-Indonesia, buku ini juga dapat dijadikan rujukan oleh  mahasiswa  Jurusan atau Prodi Kependidikan lainnya atau dosen, guru dan masyarakat umum.

26 Desember 2011

KESALAHAN DALAM PEMANFAATAN MEDIA

di 07.02 0 komentar

            Ada sebagaian guru atau pendidik yang menggunakan media dengan tidak melakukan perencanaan terlebih dahulu. Jelas kondisi ini  akan menimbulkan banyak persoalan yang membuat seorang guru tidak merasa nyaman berada di depan kelasdihadapan murid-muridnya. Dengan demikian media telah gagal memainkan perannya karena tidak direncanakan dengan baik sebelum digunakan.
            Diantara bentuk-bentuk persoalan yang timbul karena tidak adanya perencanaan dalam penggunaan media adalah:
1)     Ada kesenjangan antara media dan tema pelajaran sehingga terkesan tidak ada hubungannya.
2)     Waktu tidak cukup untuk menggunakan media sebelum sampai pada tujuan yang ditetapkan
3)     Karena tidak ada perencanaan, maka waktu yang digunakan untuk menampilkan media tidak tepat.
4)     Media tidak sesuai dengan usia peserta didik
5)     Media bertentangan dengan adat kebiasaan peserta didik,
6)     Secara tekhnis, penampilan media menjadi tidak maksimal, seperti kurang jelasnya suara, warna, gambar, cahaya dan lain-lain.
7)     Stop kontak listrik tidak tersedia atau tidak sesuai dengan jenis kabael yang ada pada media.
8)     Tegangan listrik tidak sama dengan yang dibutuhkan oleh media.
9)     Guru tidak mengetahui cara mengoperasikan media
10)Padamnya listrik  dan tidak ada listrik cadangan.
11)Tidak tersedia kabel sambung listrik
12)Tidak tersedianya tekhnisi khusus untuk memperbaiki media atau listrik jika diperlukan sewaktu-waktu.

H.M Abdul Hamid, H. uril Baharudin, Bisri Mustofa. Pembelajaran bahasa Arab,pendekatan, metode, Strategi, materi dan media.2008.UIN-Malang Press: Malang

Macam-macam Audio Visual

di 06.42 0 komentar

Seperti yang telah terangkan di pendahuluan, yaitu menekankan pada klasifikasi bentuk media sudio visual dan manfaat dari masing-masing klasifikasi media audio visual tersebut.
1. Film Gerak Bersuara
Film adalah alat yang ampuh untuk menyampaikan suatu maksud kepada masyarakat dan juga anak yang lebih banyak menggunakan aspek emosinya di banding aspek rasionalitasnya. Besarnya kegunaan media ini dapat pula dirasakan dalam dunia pendidikan. Munadi menekankan bahwa melalui media yang terlibat, dia menyimpulkan bahwa film adalah alat komonikasi yang dapat membantu proses pembelajaran efektif. Karena apa yang terpandang mata dan terdengar oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah di ingat dari pada apa yang dapat dibaca saja atau hanya di dengar saja.
2. Vidio
Vidio maupun media film memiliki banyak kemiripan dalam segi karakteristiknya dan kelemahannya. Yakni mengatasi keterbatasan jarak dan waktu dan sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang. Kelemahannya adalah sama-sama menekankan pentingnya materi dari prses pengembangan materi tersebut.
Dalam upaya pemanfaatan vidio dalam proses pembelajaran, hendaknya kita memperhatikan beberapa hal berikut :
a. Program vidio harus dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran. Salah satu contohnya adalah apakah media vidio untuk tujuan kognitif dapat diguakan untuk hal-hal yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan memberikan rangsangan berupa gerak yang serasi.
b. Guru harus mengenal program vidio yang ada dan memahami manfaatnya bagi pelajaran.
c. Sesudah program vidio di putar, harus diadakan diskusi agar siswa memahami bagaimana mencari pemecahan masalah dan menjawab pertanyaan.
d. Perlu diadakan tes agar mampu mengukur berapa banyak informasi yang mereka tangkap dari program vidio tersebut
3. Televisi
Televisi adalah media yang berupa sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan di dengar secara bersama. Selain itu, televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai dengan komentar dari penyiarnya.
4. Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnitik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
5. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST)
TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkata lain, kamera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui intercom), kebutuhan pembelajaran dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahanny adalah jangkauannya ralatif terbatas.
6. Multimedia
Pembelajaran dengan menggunakan multimedia untuk meningkatkan prestasi belajar pembelajar, namun bukan berarti dalam prakteknya tidak ada hambatan. Hambatan utama adalah disebabkan adanya kesalahan konsep yang terjasi ketika kelompok ahli menerangkan kembali ke kelompok asal. Kesalahan terutama terjadi pada materi pembelajaran yang bersifat abstrak.
Disamping itu, waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran menjadi relatif lebih lama. Seringkali waktu pembelajaran habis sebelum cakupan materi terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif untuk menyempurnakan pendekatan pembelajaran ini. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan multimedia pembelajaran, CD interaktif yang berisikan materi-materi pembelejaran dianggap cukup memadai untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul pada proses pembelajaran.
Keuntungan pembelajaran interaktif berbasis multimedia antara lain :
1. Media dapat membuat materi pembelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit/nyata, sehingga mudah diterima pembelajar,
2. Media dapat mengatasi kendala ruang dan waktu pembelajar yang belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah sama persis dengan yang dibahas dalam kelompok.
3. Infirmasi pembelajar yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan kesan yang mendalam pada diri pembelajar.
4. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat merangsang berbagai macam perkembangan kecerdasan.
5. Dapat menyeragamkan materi pembelajaran dan mengurangi resiko kesalahan konsep.
7. Komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh pembelajar. Lebih dati itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesar saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Dalam hal ini Heinich Molenda, & Russel (1996:228) mengemukakan bahwa :
Saat teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengilahan kata (word prosessor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengiptomalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media pembelajaran efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu.
Misalnya, penggunaan simulator kopkit pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi resiko jatuh.

           Nana Sudjana, Media Pengajaran. (Surabaya : Pustaka dua, 1978). Hlm.,
           Abd. Mukhid, Media Pembrlajaran (Pamekasan: STAIN Pamekasan Press, 2009).

Lingkungan Sebagai Media Pengajaran

di 06.42 0 komentar

Ruang kelas kadang terasa menjemukkan bagi siswa, bagaimana mungkin memacu semangat siswa tapi tidak memikirkan kondisinya? Siswa lebih senang jikabelajar melalui pengamatan dan merasakan langsung, salah satunya adalah belajar di lingkungan. Banyak keuntungan yang diperoleh dalam proses belajar antara lain:
a)    Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi siswa  akan lebih tinggi.
b)    Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya/ bersifat alami.
c)    Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.
d)    Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif
e)    Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang diamati bisa beragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan dan lain-lain.
f)       Siswa dapat mengamati dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya sehingga membentuk pribadinya serta memupuk cinta lingkungan.



TEKHNIK MENGGUNAKAN LINGKUNGAN
Ada beberapa cara mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar:
1.      Survey, yakni siswa mengunjungi lingkungan seperti masyarakat setempat untuk mempelajari proses social, budaya, ekonomi, kependudukan dan lain-lain. Hasilnya dicatat untuk dilaporkan ke sekolah
2.      Kemping atau berkemah. Kemah memerlukan waktu yang cukup, sebab siswa harus menghayati bagaimana kehidupan alam yang sebenarnya.
3.      Field trip atau karyawisata. Yaitu kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian dari integral dari kegiatan kurikuler di sekolah. Sebelum karyawisata di lakukan siswa, sebaiknya direncanakan obyek yang akan dipelajari dan cara mempelajarinya.
4.      Praktek lapangan. Praktek lapangan dilakukan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus.
5.      Mengundang narasumber. Misal mengundang Ustadz untuk menjelaskan permasalahan seputar fiqih/ bahasa arab. Kriteria narasumber  dilihat dari keahliannya dalam suatu bidang tertentu yang diperlukan, bukan jabatannya atau kedudukannya.
6.      Melalui proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat. Cara ini dilakukan apabila sekolah (guru dan siswa secara  bersama-sama melakukan kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat  seperti penyuluhan, pelayanan, partisipasi dalam kegiatan masyarakat dan kegiatan lain yang diperlukan).   

Nana Sudjana, Media Pengajaran. (Surabaya : Pustaka dua, 1978). Hlm.
 

Lima Belas Menit Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review